Beranda | Artikel
Doa Memohon Ampunan
Senin, 31 Agustus 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Doa Memohon Ampunan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. pada Senin, 12 Muharram 1441 H / 31 Agustus 2020 M.

Kajian sebelumnya: Doa Terbebas Dari Hutang

Ceramah Agama Islam Tentang Doa Memohon Ampunan

Hari ini kita masih akan bersama doa-doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Supaya kita semakin berilmu, agar kita semakin ngerti bahwa ternyata doa itu memiliki kekuatan yang lebih dahsyat daripada obat-obatan, doa itu lebih manjur daripada kita ke rumah sakit. Bukan berarti kita tidak berobat, bukan berarti kita tidak berusaha. Doa ini salah satu usaha yang tidak boleh berhenti, memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Keluar rumah baca doa, masuk pasar baca doa, masuk masjid kita baca doa, keluar masjid baca doa, makan baca doa, selesai makan berdoa, tidur baca doa, bangun baca doa. Karena setiap shalat kita mengatakan kepada Allah:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah[1]: 5)

Kita lemah, bagaimana covid-19 membuat pesawat tidak terbang. Bagaimana covid-19 membuat perusahaan pembuat mesin jet, pembuat pesawat dan pembuat mobil-mobil mewah itu harus menelan pil pahit kerugian yang besar, sebagian pabrik-pabrik mereka ditutup, karyawannya banyak di-PHK. Apa masalahnya? Corona? Maka jangan meremehkan doa. Allah itu:

عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Maha Kuasa atas segala sesuatu

Hadits 673

‘Abdullah bin ‘Abdil Wahhab menceritakan kepada kami, ia berkata: Khalid bin Al-Harits menceritakan kepada kami, ia berkata, ‘Abdurrahman Al-Mas’udi menceritakan kepada kami dari ‘Alqamah bin Martsad, dari Abur Rabi’, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Salah satu dari doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah:

اللَّهمَّ اغفِرْ لِي مَا قَدَّمتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ ومَا أعْلَنْتُ، وَمَا أَنتَ أَعْلمُ بِهِ مِنِّي، إِنَّكَ أنْتَ المُقَدِّمُ وَالمُؤَخِّرُ، لا إلهَ إلاَّ أنْتَ

Coba kita lihat, Nabi minta apa? Minta jabatan di dunia? Minta kursinya supaya tidak disingkirkan? Nabi meminta ampun. Ini adalah doa yang biasa dibaca Nabi, kata Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu:

“Ya Allah, ampunilah aku apa yang telah aku kerjakan sebelum ini dan apa yang belum aku lakukan. Dan apa yang aku sembunyikan dan apa yang aku kerjakan terang-terangan. Dan aku minta ampun dari segala dosa yang Engkau lebih tahu daripada aku. Sesungguhnya Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Ya Allah.”

Penjelasan doa memohon ampunan:

“Ya Allah, ampunilah aku apa yang telah aku kerjakan sebelum ini”. Beliau meminta ampunan. Padahal beliau terjaga, ma’shum. Beliau memberikan contoh kepada kita, seakan-akan beliau berkata kepada kita: “Engkau jangan sok suci, wahai manusia. Banyak dosa dan kesalahan yang engkau perbuat. Dan engkau akan terus berbuat kesalahan, terus lagi melakukan dosa, terus lagi. Karena engkau sudah ditakdirkan berbuat dosa.” Solusinya apa? Yaitu menjauhi dosa dan tatkala terjebak dalam dosa, ikuti dengan amal shalih dan minta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Nabi minta ampun dari apa yang telah terjadi.

“Dan apa yang belum aku lakukan.” Kesadaran penuh seorang manusia, sekarang dia tidak berbuat dosa, tapi akan berbuat. Beliau minta ampun.

“Dan apa yang aku sembunyikan” Minta ampun atas apa yang orang-orang tidak tahu, apa yang mungkin aku bicarakan dengan diriku sendiri tentang perbuatan-perbuatan yang seharusnya tidak dikerjakan.

“Dan apa yang aku kerjakan terang-terangan.” Apa yang aku ucapkan dengan lisanku. Dan kita sekarang dimasa wabah yang belum selesai. Diantara yang harus dikerjakan seorang muslim adalah minta ampun.

ما نزل بلاء إلا بذنب ولا رفع إلا بتوبة

“Bala itu tidak turun melainkan disebabkan dosa. Dan tidak diangkat kecuali dengan bertaubat.”

Kalau kita lihat protokol kesehatan yang didengungkan, yang senantiasa disampaikan, itu perlu dilakukan. Namun yang lebih perlu lagi adalah bagaimana rakyat Indonesia, pejabatnya, pemimpinnya, seluruh penduduk Indonesia ini sadar bahwa ini gara-gara dosa. Ingat, bumi ini ada yang punya.

Sekarang kita jangan membicarakan negara lain, kita bicarakan diri kita sendiri. Bala itu turun karena dosa dan diangkat karena taubat. Hari ini kita belajar doanya Nabi ”Alaihish Shalatu was Salam. Kau baca doa ini.

Kita memohon ampun atas semua dosa. Yang mungkin seluruh penduduk bumi ini tidak tahu dengan dosa ana, ana minta ampun. Dan bisa jadi engkau pernah berburuk sangka kepada Allah yang engkau sendiri tidak tahu bahwa engkau telah berbuat dosa.

“Dan aku minta ampun dari segala dosa yang Engkau lebih tahu daripada aku.” Wallahi, ini termasuk doa yang pendek tapi mengandung permohonan ampunan kepada Allah yang sangat luas sekali. Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengajarkan kepada kita untuk membaca istighfar, beliau juga mengajarkan untuk membaca rabbigh firli, tapi beliau juga mengajarkan kepada kita doa-doa yang begitu indahnya.

Sebagian kita saat ini mengerjakan dosa tapi beranggapan bahwa itu bukan perbuatan dosa. Ini parah sekali. Apa penyebabnya? Tidak punya ilmu, tidak mau belajar. Dia berfikir yang dia kerjakan itu tidak mengapa. Standarnya mengatakan boleh dan tidak boleh itu apa? Apakah perasaan kita? Akal kita? Atau logika kita? Atau Tradisi dan budaya yang ada lalu firman Allah dikesampingkan dan sabda Nabi ”Alaihish Shalatu was Salam dicampakkan?

Maka tidak sedikit manusia-manusia yang menganggap orang lain berlebih-lebihan dalam beragama, padahal dia yang menyepelekan agama. Mereka menganggap orang lain fanatik, sedangkan dia sudah mulai meninggalkan agamanya.

“Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan sesuatu.” Sekarang kita lihat covid-19, kita semua ingin segera selesai, semuanya ingin itu. Antum punya kemauan, ana juga punya kemauan, tapi yang terjadi itu adalah kemauan Allah ‘Azza wa Jalla.

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّـهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ ﴿٢٩﴾

Apa saja yang kalian kehendaki, tidak bakal terjadi kecuali Allah menghendakinya. Allah pemilik alam semesta ini.” (QS. At-Takwir[81]: 29)

Allah mau tutup bumi ini? Bisa Allah Tutup! Allah mau tenggelamkan Indonesia? Allah bisa tenggelamkan! Allah mau hapus Indonesia dari peta dunia? Allah bisa hapus! Hal itu karena Dia adalah pemilik. Kita tahu bahwa kepemilikian manusia hanya sementara. Manusia hanya dititipkan, sedangkan yang berhak berbuat semaunya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala.

فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ ﴿١٦﴾

Allah berbuat apa yang Allah kehendaki.” (QS. Al-Buruj[85]: 16)

لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ ﴿٢٣﴾

Allah tidak ditanya kenapa Allah melakukan ini. tapi kalian yang ditanya tentang apa yang kalian kerjakan selama ini.” (QS. Al-Anbiya[21]: 23)

Maka di akhir doa ini, Nabi ”Alaihish Shalatu was Salam mengatakan: “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Ya Allah.” Semua sesembahan-sesembahan yang ada di muka bumi ini, baik itu terbuat dari batu, terbuat dari kayu, baik itu binatang, baik itu manusia yang dimuliakan, Nabi, Malaikat, ingatlah bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah ‘Azza wa Jalla. Semua sesembahan-sesembahan itu batil.

Kondisi covid-19, tolong jangan tambah berbuat dosa. Masih ada yang berangkat ke tempat-tempat keramat, cari apa di sana? Apa tidak cukup Allah ‘Azza wa Jalla sehingga engkau harus meminta kepada selain Allah? Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengajarkan kepada kita bagaimana menjaga tauhid kita. Bahkan sampai dalam doa meminta ampunan pun beliau mengatakan Laa Ilaaha Illallah.

Dunia ini akan berakhir. Jangan engkau tertipu dengan dunia ini.

Penyakit itu ada dua. Yaitu penyakit syahwat, mengikuti kemauan-kemauan, ambisi-ambisi kita. Jangan diikuti, tahan dirimu. Yang kedua adalam penyakit syubhat. Yaitu kerancuan-kerancuan dalam agama. Muncul orang-orang yang mengatakan semua agama sama. Bagaimana semua agama sama? Dan ada usaha untuk menghilangkan kolom agama di KTP.

Padahal tidak sama. Kenapa Allah kirimkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai penutup para Nabi? Kenapa Allah turunkan Al-Qur’anul Karim? Yaitu sebagai penyempurna untuk kitab-kitab terdaulu sehingga tidak diterima kecuali Islam.

Maka minta ampunlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sekaya apapun engkau, sehebat apapun dirimu, engkau akan kembali kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Pasti! Apapun ajaran yang engkau ikuti, engkau akan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena pemilik bumi ini satu, Allah Rabbul ‘Alamin.

Jalan Keluar

Berbicara tentang minta ampun, istighfar ini menjadikan segala jalan yang buntu menjadi terbuka, kesulitan-kesulitan akan menjadi mudah. Beberapa menteri sudah menyampaikan resesi itu sepertinya sebuah keniscayaan yang harus dilewati oleh negeri tercinta ini. Terus bagaimana dengan yang di-PHK, yang dirumahkan, yang tutup perusahaannya, yang mengajukan pailit, bagaimana?

Solusinya adalah istighfar, meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apa yang akan terjadi tatkala memohon ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla?

Subhanallah.. Nabi Nuh ‘Alaihis Salam bagaimana menyuruh umatnya bertaubat dan kembali kepada Allah ‘Azza wa Jalla? Jangan bersandar dan jangan bergantung kepada diri sendiri, kepada kekayaan yang kau miliki, simpanan dan tabungan yang ada di brankas besimu atau yang ada di-ATM, jangan bergantung dengan semua itu. Karena semua itu bisa hilang kapan pun Allah menghendakinya.

Lalu bergantung kepada siapa? Jawabnya adalah bergantung kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Maka Nabi Nuh mengatakan kepada kaumnya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ﴿١٢﴾ مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّـهِ وَقَارًا ﴿١٣﴾ وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا ﴿١٤﴾

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.” (QS. Nuh[71]: 14)

Kenapa kalian tidak memohon kepada Allah? Kenapa tidak kembali kepada Allah? Kenapa tidak berdoa dan meninggalkan segala segala sesembahan-sesembahan itu? Kalau engkau istighfar, memohon ampun kepada Allah, maka Allah kirimkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, Allah mencabut bala ini. Tapi sebagian kita bersandar dengan taktik dan kepandaian dia menghadapi corona.

Hadits 674

‘Amr bin Marzuq menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu’bah mengabarkan kepada kami dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwash, dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa,

اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى ، وَالعفَافَ، والغنَى

“Ya Allah, aku memohon kepadaMu petunjuk, penjagaan kehormatan, dan kekayaan.”

Dan para sahabat kami meriwayatkan dari ‘Amr:

وَالتُّقَى

“Dan ketakwaan”

Bagaimana pembahasan selanjutnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Doa Memohon Ampunan

Download mp3 yang lain tentang Al-Adabul Mufrad.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48952-doa-memohon-ampunan/